Kuliah Pintar
Info Materi Kuliah Teknologi Infomasi
Minggu, 06 Maret 2016
Tutorial membuat aplikasi wisata android studio
Nama : Johan Tamin
Disini kita akan belajar membuat Aplikasi Wisata dalam Android Studio
NIM : 1404505110
Jurusan : Teknologi Informasi, Universitas Udayana
Mata Kuliah : Pemrograman Mobile (C)
Disini kita akan belajar membuat Aplikasi Wisata dalam Android Studio
Tutorial membuat aplikasi kalkulator android studio
Nama : Johan Tamin
NIM : 1404505110
Jurusan : Teknologi Informasi, Universitas Udayana
Mata Kuliah : Pemrograman Mobile (C)
Disini kita akan belajar membuat Aplikasi Kalkulator dalam Android Studio
Minggu, 28 Februari 2016
Tutorial Hello World Android Studio
Nama : Johan Tamin
NIM : 1404505110
Jurusan : Teknologi Informasi, Universitas Udayana
Mata Kuliah : Pemrograman Mobile (C)
Disini kita akan belajar membuat Aplikasi Hello World dalam Android Studio
Cara Instal Android Studio di Windows
Nama : Johan Tamin
NIM : 1404505110
Jurusan : Teknologi Informasi, Universitas Udayana
Mata Kuliah : Pemrograman Mobile (C)
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST MT
Berikut merupakan tutorial menginstall Android Studio pada windoews
Minggu, 21 Februari 2016
Pemrograman Berorientasi Object (OOP)
Nama : Johan Tamin
NIM : 1404505110
Jurusan : Teknologi Informasi, Universitas Udayana
Mata Kuliah : Pemrograman Mobile (C)
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST MT
1. Pengertian OOP
OOP
adalah singkatan dari Object Oriented Programming, OOP adalah suatu
metode pemrograman yang berorientasikan kepada object. Dimana semua data
dan fungsi di dalam metode ini dibungkus didalam class-class atau
object-object. Setiap object yang kita buat dapat menerima pesan,
memproses data, dan mengirim pesan/data ke object lainnya, dalam bahasa
jawanya pemrograman berorientasi objek, yaitu mengganggap bahwa segala
sesuatu dalam bahasa pemrograman adalah object, benda seperti dalam
dunia nyata. Bahkan variable pun bisa dianggap sebagai object (pada
pemrograman yang OOP banget, macam java, javascript). Sekarang PHP mulai
versi 5.x sudah mendukung secara penuh konsep OOP. Pada versi 4.x
memang kita sudah bisa menggunakan OOP, tetapi core engine PHPnya
sendiri belum begitu mensupportnya. Jadi jika anda ingin menggunakan
konsep OOP dalam konstruksi logic web anda, lebih baik gunakan PHP versi
5.x. Saat ini sudah banyak hosting yang sudah mengupgrade versi PHPnya.
OOP
dalam PHP hampir mirip dengan OOP pada java. Jika anda sudah pernah
belajar java atau javascript, OOP dalam PHP tidak begitu bermasalah. OOP
PHP berbeda dengan PHP struktural. Pada OOP kita bisa membuat sebuah
class yang berisi semua fungsi-fungsi yang biasa digunakan untuk proses
web, misalkan proses query database, proses login, proses regular
expression dll.Ingat bahwa fungsi dalam OOP adalah method. Dari class
tersebut bisa dibuat sebuah object yang memiliki semua method yang saya
sebutkan tadi, proses query, proses login, proses reqular expression
dll. Tambahan lagi, dengan menggunakan OOP, pembuatan program menjadi
lebih mudah dan cepat begitu juga konsistensi program akan terjaga. Anda
juga bisa membuat template web dengan menggunakan OOP dimana ada method
yang bertugas untuk membuat tampilan, misalkan tampilan header,
sidebar, footer dll.
2. Pengenalan PHP
PHP adalah sebuah bahasa script yang sangat bagus dan merupakan pasangan yang pas untuk bahasa HTML. Dengan kemampuan PHP untuk membuat website yang dinamis serta keindahan desain menggunakan HTML, maka nyaris tidak ada yang tidak dapat dilakukan gabungan kedua bahasa ini di dunia web. PHP ini merupakan bahasa yang sangat mudah (bagi yang pernah mempelajari C atau bahasa pemrograman lain akan sangat merasakan perbedaaan ini. Contoh salah satu perbedaan yang paling terasa adalah bahwa kita tidak usah repot-repot deklarasi variabel di awal, kalau butuh variabel tinggal pakai.
Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP dirubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
3. Konsep dasar dari Pemrograman Berorientasi Objek
Pemrograman orientasi-objek menekankan konsep berikut:
kelas _ kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh ‘class of dog’ adalah suatu unit yang terdiri atas definisi-definisi data dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam perilaku/turunan dari anjing. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi object. Sebuah class secara tipikal sebaiknya dapat dikenali oleh seorang non-programmer sekalipun terkait dengan domain permasalahan yang ada, dan kode yang terdapat dalam sebuah class sebaiknya (relatif) bersifat mandiri dan independen (sebagaimana kode tersebut digunakan jika tidak menggunakan OOP). Dengan modularitas, struktur dari sebuah program akan terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan diselesaikan melalui program tersebut. Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari masalah ke sebuah program ataupun sebaliknya.
- Objek – membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer; objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek.
- Abstraksi – Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari “pelaku” abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana kelebihan ini diterapkan. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan.
- Enkapsulasi – Memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak; hanya metode dalam objek tersebut yang diberi ijin untuk mengakses keadaannya. Setiap objek mengakses interface yang menyebutkan bagaimana objek lainnya dapat berinteraksi dengannya. Objek lainnya tidak akan mengetahui dan tergantung kepada representasi dalam objek tersebut.
- Polimorfisme melalui pengiriman pesan. Tidak bergantung kepada pemanggilan subrutin, bahasa orientasi objek dapat mengirim pesan; metode tertentu yang berhubungan dengan sebuah pengiriman pesan tergantung kepada objek tertentu di mana pesa tersebut dikirim. Contohnya, bila sebuah burung menerima pesan “gerak cepat”, dia akan menggerakan sayapnya dan terbang. Bila seekor singa menerima pesan yang sama, dia akan menggerakkan kakinya dan berlari. Keduanya menjawab sebuah pesan yang sama, namun yang sesuai dengan kemampuan hewan tersebut. Ini disebut polimorfisme karena sebuah variabel tungal dalam program dapat memegang berbagai jenis objek yang berbeda selagi program berjalan, dan teks program yang sama dapat memanggil beberapa metode yang berbeda di saat yang berbeda dalam pemanggilan yang sama. Hal ini berlawanan dengan bahasa fungsional yang mencapai polimorfisme melalui penggunaan fungsi kelas-pertama.
- Inheritans– Mengatur polimorfisme dan enkapsulasi dengan mengijinkan objek didefinisikan dan diciptakan dengan jenis khusus dari objek yang sudah ada – objek-objek ini dapat membagi (dan memperluas) perilaku mereka tanpa haru mengimplementasi ulang perilaku tersebut (bahasa berbasis-objek tidak selalu memiliki inheritas.)
Dengan menggunakan OOP maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak melihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sebagai contoh anggap kita memiliki sebuah departemen yang memiliki manager, sekretaris, petugas administrasi data dan lainnya. Misal manager tersebut ingin memperoleh data dari bag administrasi maka manager tersebut tidak harus mengambilnya langsung tetapi dapat menyuruh petugas bag administrasi untuk mengambilnya. Pada kasus tersebut seorang manager tidak harus mengetahui bagaimana cara mengambil data tersebut tetapi manager bisa mendapatkan data tersebut melalui objek petugas adminiistrasi. Jadi untuk menyelesaikan suatu masalah dengan kolaborasi antar objek-objek yang ada karena setiap objek memiliki deskripsi tugasnya sendiri.
4. Sejarah Singkat OOP Di PHP
- OOP Di perkenalkan sejak PHP3
- Masih simple (PHP3, PHP4)
- Karena perkembangan web application (ASP.NET,JSP) yang support full OOP
- Di kembangkan PHP5 yang support full OOP untuk memenuhi kebutuhan
- Pengembangan aplikasi yang besar (Enterprice Aplication)
5. Hal penting dalam OOP
a. Class
-Properti/ Variable
-Method / Function
b. Object
-Instansiasi Class
c. Constructor & Destructor
d. Visibilitas Member (Member Visibility)
-Public, Private dan Protected
-Function Setter dan Getter
e. Pewarisan (Inheritance)
a. Definisi Class
Class disusun berdasarkan karakteristik sebuah objek benda. Sifat ini disebut sebagai Abstraksi (Abstraction.
Class
adalah penampung sekumpulan elemen data (variable) dan kode program
(function) yang digunakan oleh pengolahan datanya. Sifat ini disebut
sebagai enkapsulasi (Encapsulation) .
Class dapat disusun secara hierarki sehingga suatu class dapat mewariskan beberapa atau semua karakteristiknya ke lain (class anak/child class). Sifat ini disebut sebagai pewarisan (Inheritance) .
a.1. Properti/ Variable
Berdasarkan
sifat abstraksi, suatu class menyimpan karakteristik suatu benda dalam
suatu variable. Variabel ini sering disebut sebagai properti.
Contoh :
Class Orang mempunyai properti seperti Nama, Warna Rambut, Tinggi, Berat, Tahun Lahir dan lain-lain.
Class Koneksi DB mempunyai properti seperti Alamat Server, User Name, Password dan Nama Database.
a.2. Method / Function
Selain
mempunyai properti, sebuah class juga mempunyai Method. Dalam PHP,
method suatu class diwujudkan dalam sebuah function. Method adalah
perilaku yang dapat dilakukan oleh class.
Contoh
Class Orang mempunyai method seperti Makan, Minum, Tidur, Ucap Salam,
dan lain-lain Class KoneksiDB mempunyai method seperti Koneksi,
EksekusiQuery, AmbilData dan lain-lain.
Aturan Pembuatan Class
- Definisi suatu class dimulai dengan keyword Class, diikuti dengan nama classnya,
- Isi suatu class diapit dengan kurung kurawal ({ }).
- Umumnya isi class diawali dengan menuliskan properti-propertinya dan diikuti dengan method-methodnya.
Contoh Class
<?php
class Orang{
public $nama; // var $nama; untuk PHP4
function UcapSalam(){
echo “Hallo. Nama Saya adalah $this->nama”;
}
}
?>
b. Object
Objek
merupakan instansiasi dari suatu Class. Sebuah class tidak dapat
digunakan tanpa diinstansiasikan dulu (kecuali untuk Static Class).
Objek sebenarnya sebuah variabel.
Instansiasi Class
b.1.
Instansiasi objek bisa dilakukan dengan perintah new. Ketika suatu
instansiasi class (pembuatan objek) dilakukan, maka secara otomatis akan
memanggil function Constuctor milik class tersebut.
Contoh instansiasi class adalah :
$liska=new Orang()
$db=new KoneksiDB
(“localhost”,”root”,”pass”,”db”);
Contoh instansiasi class
<?php
include(“class.php”);
bayu=new Orang(); // instansiasi
$bayu->nama=”Bayu Darmawan;
$bayu->UcapSalam();
echo “<br>”;
$yogi=new Orang(); // instansiasi
$yogi->nama=”Yogi Saputra”;
$yogi->UcapSalam();
?>
c. Constructor dan Destructor
Constructor
adalah suatu function khusus yang akan dieksekusi ketika suatu objek
dibuat (instansiasi class). Umumnya constructor dibuat untuk memberikan
suatu operasi awal yang harus dilakukan ketika sebuah objek dilahirkan
(inisialisasi objek)
Destructor
kebalikan dari objek constructor adalah function khusus yang dilakukan
ketika suatu objek akan dihapus, di panggil ketika objek di destroy dan
objek di beri nilai NULL. Umumnya destructor dibuat untuk mengembalikan
kembali sumber daya komputer (misalnya memori, file). Contoh operasi
dalam destructor menghapus kembali memori yang telah digunakan atau
menutup koneksi ke suatu file.
Contoh Constructor dan Destructor
<?php
class Orang{
private $nama;
function __construct($nama){
$this->nama=$nama;
echo “Contructor: $this->nama dilahirkan<br>”;
}function UcapSalam(){
echo “Hallo. Nama Saya adalah “.$this->nama.”<br>”;
}function __destruct(){
echo “Destructor: $this->nama meninggal dunia<br>”;
}
}
?>
d. Visibilitas Member
Visibilitas dari propertiatau method Dapat dilakukan dengan mengawali pendefinisian dengan keyword
1. Public
Deklarasi
hak ini berarti variable atau fungsi dengan awalan ini bisa diakses
dari class manapun, baik class itu sendiri atau class turunan dari class
yang memiliki variable atau fungsi itu. Deklarasi ini merupakan yang
paling sering dan mudah digunakan. Tetapi penggunaanya tergantung
dari kebutuhan dan kebijakan dalam keamanan program. Member ini dapat
diakses dimanapun, walaupun dar iluar classnya.
2. Private
Deklarasi
ini berarti variable atau fungsi dengan awalan ini HANYA bisa diakses
oleh class pemilik dari variable atau fungsi itu. Turunannya atau
parentnya tidak bisa mengaksesnya.
Member ini hanya dapat diakses di dalam pendeklarasian classnya saja. Member ini tidak dapat dikenal diclass turunannya.
3. Protected
Melindungi variable atau fungsi dari akses diluar class yang tidak mewarisi class tersebut.
Mirip dengan private, tetapi member ini dapat dikenal di class turunannya
VisibilitasMember (Contoh)
<?php
class Visibility{
public $public = ‘Public’;
protected $protected = ‘Protected’;
private $private = ‘Private’;
function CetakProperti()
{
echo “Aksesdaridalamclass <br>”;echo “Public : “.$this->public.”<br>”;
echo “Protected : “.$this->protected.”<br>”;
echo “Private : “.$this->private.”<br>”;
}
}
$obj= new Visibility();
$obj->CetakProperti();
echo “<br> Pengaksesandariluarclass <br>”;
echo “Public : “.$obj->public.”<br>”; // OK
echo “Protected : “.$obj->protected.”<br>”; // ERROR
echo “Private : “.$obj->private.”<br>”; // ERROR
?>
d.1. Function Setter danGetter
Function
Setter adalah fungsi yang digunakan untuk memberikan(set)nilai untuk
suatu properti. Umumnya function ini digunakan untuk properti yang
mempunyai visibilitas protected atau private. Function setter sering
digunakan untuk memvalidasi data yang masuk sebelum data tersebut
diisikan kesuatu properti.
Function Setter dan Getter (Contoh)
<?php
class Nilai{
private $tugas=0,$uts=0, $uas=0;
function settugas($nilai){
if(($nilai<=100)&&($nilai>=0))
$this->tugas=$nilai;
}
function setuts($nilai){
if(($nilai<=100)&&($nilai>=0))
$this->uts=$nilai;
}
function setuas($nilai)
{
if(($nilai<=100)&&($nilai>=0))
$this->uas=$nilai;
}function gettugas(){
return $this->tugas;
}
function getuts(){
return $this->uts;
?>
e. Pewarisan (Inheritance)
Pewarisan/
Penurunan merupakan fitur OOP yang sangat berguna. Dengan pewarisan,
sebuahclass dapat diturunkan Menjadi class baru yang mempunyai sebagian
atau seluruh karakteristik dari class parentnya.
Pewarisan dilakukan dengan keyword “extends” Visibility member berlaku dipewarisan.
Dalam
pewarisan dikenal istilah Override yaitu mendefin isikan ulang suatu
function yang telah tersedia di class child sehingga mempunyai perilaku
yang berbeda dari perilaku function class parentnya. Dalam class
turunan, boleh ditambah properti atau member baru.
Pewarisan (contoh)
<?php
class Orang{
protected $nama;
function __construct($nama){
$this->nama=$nama;
}
function UcapSalam(){
echo “Hallo. Nama Saya adalah”.$this->nama.”<br>”;
}
}
?>
Pewarisan (contoh)
<?php
include(“waris1.php”);
// Pewarisantan paperubahan
class OrangSundaextends Orang{
}
// Pewarisan dengan meng-override function UcapSalam
// dan Penambahan Method
class OrangInggrisextends Orang{
protected $asal=”England”; // penambahan properti baru
function UcapSalam(){
echo “Hello. My name is “.$this->nama.”<br>”;
}
function UcapNegara(){ // penambahan method baru
echo “I’m from “.$this->asal.”<br>”;
}
}
$kabayan=new OrangSunda(“Kabayan”);
$kabayan->UcapSalam();$william=new OrangInggris(“Prince William”);
$william->UcapSalam();
$william->UcapNegara();
?>
6. Cara Penulisan Kode PHP
1. Penamaan File
File
PHP harus disimpan dengan ekstensi .php (jika menemukan file dengan
ekstensi .php3 atau phtml maka kemungkinan besar file-file tersebut
ditulis menggunakan PHP versi 3 ke bawah). Seperti sudah saya jelaskan
sebelumnya, file-file tersebut akan disimpan sebagai file teks biasa.
Artinya tidak butuh editor khusus, cukup notepad. Namun perlu diingat
bahwa notepad tidak memunculkan nomor baris yang akan kita perlukan saat
melakukan debugging jika ada masalah dengan kode kita).
2. Komentar
Komentar
adalah bagian penting dalam kode PHP, komentar ini untuk membantu
mengingat lagi kegunaan sebuah blok kode nantinya, harus membiasakandiri
untuk menuliskan catatan tentang kode-kode dengan tag komentar,
sehingga sifat manusiawi yang pelupa bisa terbantu jika suatu saat
perlu mereview kembali kode-kode yang pernah di buat. Cara untuk
membuat komentar yang tidak ingin tampil atau eksekusi adalah dengan
menambahkan “//” di awal baris atau mengapit komentar dengan “/*” dan
“*/” jika perlu membuat komentar yang panjang:
<?php
// Baris ini akan diabaikan. Catatan untuk kita sendiri:
// Saya membuat script ini sambil
//Membaca, berenang dan menyelam.
print (“Anda berada di situs Prothelon!”);
/*
Tiga baris berikut ini juga akan diabaikan.
*/
?>
3. Permulaan Kode
Blok kode PHP diawali dengan “<?php” (atau cukup disingkat “<?” saja bila server mengijinkan…dan biasanya bisa).
4. Akhir Kode
Blok kode PHP ditutup dengan menambahkan “?>” di akhir blok kodenya.
5. Akhir Baris Program
Setiap
baris instruksi program diakhiri dengan tanda titik koma “;”. Artinya
walaupun menulis lebih dari 1 baris tetap akan dianggap satu baris
instruksi program jika belum ada tanda titik koma.
6. Tanda Kurung
Tanda kurung akan banyak di gunakan dalam kode PHP. Salah satu penggunaan yang sering dilakukan adalah dalam memanggil fungsi.
7. Print ( );
“print”
adalah nama fungsi dan informasi lain yang perlu ditambahkan pada
fungsi tersebut akan di tulisdi dialam tanda kurung. Ingat….. jangan
lupa untuk mengakhiri dengan tanda titik koma (kesalahan tidak
mengakhiri dengan titik koma ini paling sering terjadi pada pemula,
echo() juga memiliki kegunaan yang sama dengan print().
Spasi, pergantian baris, dll tidak akan mempengaruhi output Sehingga bagian kode berikut ini …
Spasi, pergantian baris, dll tidak akan mempengaruhi output Sehingga bagian kode berikut ini …
<?php
print (“Saya sedang belajar pohp”);
?>
print (“Saya sedang belajar pohp”);
?>
Akan menghasilkan hal yang sama dengan kode berikut ini:
<?php print (“saya sedang belajar php”); ?>
7. Perbandingan Pemrograman terstruktur prosedural dengan OOP di PH
Kebanyakan
pemrogram lebih familiar dengan pemrograman terstruktur atau
prosedural. Salah satu faktor penyebabnya adalah usianya yang sudah
cukup matang, sehingga juga sudah meluas digunakan oleh berbagai
kalangan. Di mana sekitar tahun 1950 diperkenalkan bahasa pemrograman
Fortran dengan tipe prosedural.
Ada
pun pemrograman berorientasi objek meskipun sebenarnya juga sudah cukup
lama dikenal namun penggunaannya tidak seluas pemrograman prosedural.
Kurang lebih sekitar tahun 1970 muncul SmallTalk yang memperkenalkan
orientasi objek. Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan,
orientasi objek dipandang sebagai solusi yang cukup menarik dalam
mengembangkan aplikasi.
Berkaitan
dengan pendekatan yang digunakan dalam pemrograman, PHP memungkinkan
untuk membuat program menggunakan pendekatan secara prosedural atau
berorientasi objek. Secara normal, kebanyakan pemrogram lebih sering
menggunakan pendekatan prosedural, apalagi sebelumnya dukungan objek
pada PHP masih belum selengkap saat ini. Oleh karena itu, apabila baru
mengenal PHP, maka pemrograman prosedural mungkin akan lebih mudah.
Pemrograman Prosedural
Kalangan
yang fanatik terhadap prosedural umumnya tidak menyarankan penggunaan
pendekatan abstrak. Contoh ekstrem dari kalangan ini adalah melakukan
langkah penolakan objek, dan tidak menerima abstraksi tentunya. Mereka
cenderung melihat bagaimana menghasilkan sesuatu yang cepat dan tidak
memperhatikan jika orang lain dapat membaca Kode programnya. Bahkan
tidak jarang yang menganggap bahwa pemrograman adalah kompetisi
kecepatan pada aktivitas tim. Dalam pengembangan PHP, kalangan seperti
inilah yang memungkinkan pembuatan modul PECL serta memiliki kontribusi
terhadap efisiensi kode program. Listing program berikut Menunjukkan
contoh penulisan program oleh kalangan prosedural.
<php
/*procedural.php*/
print”Hello,world.”;
?>
/*procedural.php*/
print”Hello,world.”;
?>
Pemrograman Berorientasi objek
Lain
halnya dengan kalangan yang fanatik terhadap objek, umumnya mereka
tidak begitu memperhatikan faktor performansi pada pendekatan yang
dilakukan. Bahkan terlihat kalangan ini sangat menikmati konsep desain
abstrak, karena orang-orang seperti ini biasanya berkarir di bidang
manajemen proyek atau dokumentasi.
Pemrograman berorientasi objek. Pemrograman ini mempertinggi kualitas dan produktifitas pengembangan software. Program pengembangannya dilakukan dengan pendekatan building block. Setiap block, disebut object, bersifat independen dan mampu berjalan sendiri atau saling kunci dengan object lain dengan mudah dan otomatis. Object-object berinteraksi dengan saling memberikan informasi satu terhadap yang lainnya. Masing-masing object harus berisikan informasi mengenai dirinya sendiri (encapsulation) dan object yang dapat di kaitkan.
Pemrograman berorientasi objek. Pemrograman ini mempertinggi kualitas dan produktifitas pengembangan software. Program pengembangannya dilakukan dengan pendekatan building block. Setiap block, disebut object, bersifat independen dan mampu berjalan sendiri atau saling kunci dengan object lain dengan mudah dan otomatis. Object-object berinteraksi dengan saling memberikan informasi satu terhadap yang lainnya. Masing-masing object harus berisikan informasi mengenai dirinya sendiri (encapsulation) dan object yang dapat di kaitkan.
Contoh penulisan listing program di kalangan orientasi objek dapat digambarkan seperti berikut:
<php
/*objek.php*/
classHelloWorld{
functionmyPrint(){
print”Hello,world.”;
}
}
$myHelloWorld=newHelloWorld();
$myHelloWorld->myPrint();
?>
Terlihat code diatas bahwasannya pada oop kita buat terlebih dahulu class nya dan selanjutnya buat suatu fungsi tampilkan kata hello word selan jautnya kita instantiasi Hello Worldkemy Print.
/*objek.php*/
classHelloWorld{
functionmyPrint(){
print”Hello,world.”;
}
}
$myHelloWorld=newHelloWorld();
$myHelloWorld->myPrint();
?>
Terlihat code diatas bahwasannya pada oop kita buat terlebih dahulu class nya dan selanjutnya buat suatu fungsi tampilkan kata hello word selan jautnya kita instantiasi Hello Worldkemy Print.
Dalam
lingkungan PHP, kalangan orientasi objek lebih cenderung membuat modul
PEAR dan memiliki kontribusi besar terhadap kemudahan pengelolaan kode
program.
DAFTAR PUSTAKA
- Stig Sæther Bakken, PHP Manual, the PHP Documentation Group, 1997 – 2003
- www.php.net, situs resmi PHP di internet
- www.phpclasses.net, situs class PHP gratis
- Mailing list PHP User Group Indonesia,http://groups.yahoo.com/group/phpug, tempat mangkal komunitas pengguna PHP se-Indonesia.
- http://id.wikipedia.org/wiki/Pemrograman_berorientasi_objek“
- http://tugasptik2009-kelompoknurul.blogspot.com/
- http://bimoweb.com/pemrograman-oop-pada-php-part-i.html
- http://www.bengkelprogram.com/data-artikel-779.0.bps
- http://uswahtech.uswah.net/berita-158-perbandingan-pemrograman-terstruktur-prosedural-dengan-oop-di-php.html
Langganan:
Postingan (Atom)